Pada pertemuan hari Kamis, tanggal 21 Maret, kelas kami
membahas mengenai social history. Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas
ulang mengenai social history
tersebut.
Pertama, apa itu social
history? Dengan adanya social history
kita akan mengetahui latar belakang dari
klien kita. Harus diingat bahwa tidak semua orang sama walaupun mengalami problem yang sama. Kita juga harus
mengingat bahwa masalah yang dihadapi klien bisa dari faktor bawaan dan faktor
lingkungan. Selain itu dengan social
history kita dapat melihat apakah klien dapat adaptive atau bahkan maladaptive,
sehingga kita juga mengetahui apa strategi yang klien pakai dalam hidupnya?
Kedua, apa tujuan dari social
history? Tujuan dari social history adalah agar kita sebagai
psikolog memperoleh informasi mengenai asal-usul permasalahan klien. Pewawancara
juga ingin mendengar persepsi klien dari, serta makna dan perasaan yang
berkenaan dengan hal-hal yang mereka laporkan.
Lalu apa saja area yang dibahas mengenai social history?
- Family History
Penting bagi kita sebagai seorang
psikolog menanyakan asal-usul keluarga klien, tanyakan juga mengenai nenek
moyang klien.
Selain itu, kita juga harus paham
apakah klien memiliki problem yang serupa atau tidak dengan keluarganya.
Misalnya dalam hal medis: diabetes
Perlu kita perhatikan pola
komunikasi dan karakteristik keluarga klien, jangan lupa juga untuk melihat
budaya apa yang ada di dalam keluarganya.
Kita dapat melihat informasi
mengenai keluarganya dengan membuat genogram
(yang dikembangkan oleh Murray Bowen)
(yang dikembangkan oleh Murray Bowen)
Contoh dari Genogram:
- Educational History
Dalam masalah pendidikan, kita
harus mengetahui bagaimana relasi antara klien dengan teman, guru dan juga kita
harus tau bagaimana klien memandang pendidikan, hal ini dikarenakan sekolah/pendidikan
pembentuk kepribadian seseorang, sebab waktu seorang anak lebih besar pada
lingkungan sekolah daripada lingkungan keluarga.
Jangan berpatokan mengenai hasil
belajar (rapor) klien, karena tidak selalu akurat dalam menggambarkan klien.
- Occupational Training / Job History
Penting bagi psikolog untuk
mengetahui apa pekerjaan klien, namun hati-hati jangan sampai pertanyaan kita
menyinggung perasaannya. Tanyakan dengan pertanyaan yang tidak menyinggung,
misalnya “apa kesibukan Anda setiap hari?”.
Lalu setelah itu, lihat mengenai
pengalaman kerja, apakah klien sering bergunta-ganti perusahaan? Dan
sebagainya.
- Marital History
Selain mengetahui berapa kali
klien berumah tangga, kita juga harus mengetahui cerita mengenai rumah tangganya. Hati-hati saat
awal menanyakan mengenai status klien, karena ini adalah persoalan yang
sensitif.
- Interpersonal Relationship
Psikolog harus mengetahui
bagaimana relasi klien dengan teman, dan sebagainya.
- Recreational Preferences
Hidup harus seimbang antara
bekerja dengan rekreasi, karena itu kita perlu mengetahui bagaimana klien
berekreasi? Apakah sering atau jarang? Dan sebagainya.
- Sexual History
Permasalahan seksual adalah hal
yang sangat sensitif, sehingga psikolg harus berhati-hati dalam memberikan
pertanyaan. Psikolog harus memilih pertanyaan yang seperti apa yang dapat
ditanyakan kepada klien. Pertanyaan yang menyangkut sexual history diantaranya adalah kekerasan seksual, fungsi
seksual, masalah seksual, orientasi seksual, penyakit menular seksual, kepuasan
seksual, dan lain sebagainya.
- Medical History
Psikolog perlu menanyakan
mengenai catatan medis klien. Meliputi: rawat jalan, riwayat rawat inap,
riwayat operasi, masalah kesehatan gigi dan mulut yang serius, dll. Jika klien
sakit secara medis ada baiknya diselesaikan dahulu secara medis.
- Psychiatric/Psychotherapy History
Penting mengetahui apakah klien
sebelumnya pernah berobat dengan psikolog/psikiater lainnya, hal ini bertujuan
agar kita dapat mengetahui diagnosa sebelumnya dan dapat mengetahui apa yang
harus kita lakukan selanjutnya.
- Legal History
Apakah klien pernah melanggar
aturan negara atau sebagainya? Kita juga harus mengetahui sejarah permasalahan
ini. Klien yang dengan permasalahan perilaku yang tidak legal dapat dikategorikan sebagai patologi
- Alcohol and Substance Use/Abuse
- Nicotine and/or Caffeine Consumption
- Personal and Social History of Childhood and Adolescence
Tanyakan pada klien mengenai masa
kecil klien, termasuk apakah klien pernah mengalami kekerasan, kesehatannya
bagaimana, pendidikan, perawatan medis, dan lain sebagainya
- Personal and Social History of an Adult
Psikolog harus menanyakan
bagaimana tentang pekerjaan klien, agama (bagaimana spiritualitasnya), hubungan
sosial, dan lain sebagainya
Dalam menanyakan social history klien, baiknya seorang
psikolog harus membuat inquiries, sebab tidak semua cerita klien akan diingat
hanya mengandalkan memory saja.
Berikut saya cantumkan bagaimana wawancara social history yang baik:
- Dengar apa yang klien katakan pada kita sebagai psikolog lalu buat inquiry
- Bicara dan catat yang memang diperlukan
- Jangan menginterogasi
- Milikilah rasa ingin tahu yang besar yang muncul secara natural
- Catat hal penting yang dikatakan klien
- Berhati-hati terhadap perbedaan kultur
- Ajak klien bicara secara jelas dengan melakukan probing
Demikian pembahasan saya mengenai social history, semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca, terima
kasih J
No comments:
Post a Comment